Pages

Minggu, 23 Januari 2011

Balita di Indonesia Cenderung Pendek

anak anak indonesia, kekerdilan, anak kerdilIndonesia tetap belum lepas dari problem kesehatan dan gizi buruk. Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa 36,8 persen balita di Indonesia mempunyai tinggi badan di bawah standar. Hal tersebut menunjukkan, angka kesehatan mayoritas warga di Indonesia masih ada di bawah standar.

Penelitian Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) mengatakan indonesia kini mengalami ancaman gizi mikro atau yang disebut kelaparan tersembunyi hidden hunger. "Ini adalah masalah penting yang harus mendapat perhatian antara pemerintah dan swasta," ujar Koordinator Gizi PKPU Yulia Rimawati di Jakarta, Minggu (23/1).

Yulia berkata walaupun indikasi itu menguat namun hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2010 menyebutkan angka balita kurang gizi ada di kisaran 17,9 persen, nilainya turun dibanding dengan 2007 yang ada di kisaran 18,4 persen. Akan tetapi, hingga kini masalah nutrisi di indonesia masih menjadi agenda dan belum teratasi. Masalah nutrisi masih menjadi agenda besar di Indonesia, ujar Yulia

Menurutnya masalah kekurangan gizi mikro atau kelaparan tersembunyi masih sering ditemui. Permasalahan gizi mikro yang banyak ditemui di Indonesia adalah kekurangan zat besi, yodium dan vitamin A dan ini sangat beresiko untuk anak dan ibu hamil. Salah satu upaya dalam membantu mencegah potensi timbulnya masalah gizi adalah melalui pola makan gizi seimbang termasuk kecukupan zat gizi mikro (vitamin dan mineral).

Di dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Sari Husada Boris Bourdin menyatakan telah berkomitmen untuk terlibat dalam mengatasi problem gizi nasional. Bekerjasama dengan PKPU, Saru Husada memperkenalkan program Ayo Melek Gizi.

"Selain itu, Sari Husada juga memperkenalkan program Warung Anak sehat yang bekerjasama dengan Dompet Dhuafa yang akan dilaksanakan di sekitar Posyandu," ujar Boris.

Semua kegiatan dikemas dengan menarik dan menghibur serta diselipkan kegiatan pengetahuan mengenai pentingnya gizi bagi tubuh. Boris mengatakan Sari Husada selaku produsen produk nutrisi ibu dan balita melalui program gizikita akan membantu mengatasi persoalan kekurangan gizi yang menimpa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar